Hatabatak ONLINE - Edisi 1 | 7 Desember 2014

Apakah Anda sudah jago dan lancar berbahasa Batak?... Mengetahui / mengenal banyak tentang Habatahon?

Hatabatak ONLINE
EDISI 1 | 7 DESEMBER 2014
Sangat cocok dibaca oleh generasi muda Batak yang ingin mendalami tatabahasa Batak Toba.

HatabatakOnline  (HBO)  adalah majalah studi bahasa Batak Toba.  HBO membicarakan  pendidikan  & tatabahasa Batak Toba dan penggunaan bahasa Batak Toba di Indonesia,  dalam percakapan, artikel, puisi, cerpen, novel dan karya lainnya.

Tema edisi ini adalah ulasan tentang awalan “sa” dan sisipan “um” dalam bahasa Batak Toba,  disertai dengan contoh penggunaannya dalam kalimat serta formula penting untuk diingat.

Miliki sekarang (GRATIS) Majalah HatabatakOnline (HBO) Edisi 01 ini…..

1) Silahkan DOWNLOAD HBO#01 PDF (2 MB):
http://www.mediafire.com/v…/u3nophiedbxn7xy/HatabatakOnline…

2) Silahkan LIHAT/ DOWNLOAD HBO#01 DI ISSUU:
http://issuu.com/hatabatakonline/docs/hatabatakonline_01/0
 

3) Silahkan LIHAT/ DOWNLOAD HBO#01 DI JOOMAG:
http://joom.ag/P8Mb


Mari bergabung juga dengan Group Facebook HATABATAK bergerak dalam pengembangan bahasa Batak Toba untuk pengetahuan generasi muda Batak Toba https://www.facebook.com/groups/hbatak/
 

PARTISIPASI MEMBANGUN DUNIA BATAK YANG TRENDI

Horas...
Inilah yg menjadi salah satu alasan bagiku utk berbuat sesuatu bagi dunia batak, khususnya bahasa batak toba...
Begitu seringnya saya melihat generasi muda batak yang berusaha menghindar dari dunia batak, dengan berbagai omelan: kuno, kampungan, bahasanya sulit, grammar nya tidak jelas dsb...

Kaum tua pun asyik sesama mereka dan tidak berusaha menciptakan jembatan cantik menghubungkan kaum tua dengan kaum muda...
Beberapa aktivis batak berusaha bekerja sporadis dengan usaha personal mengembangkan dunia batak, tetapi karena manajemen yang amburadul, sering perkembangannya tersendat atau terbentur dana karena banyak di antara mereka berbasis nirlaba, mengharapkan sokongan dana dari orang kaya tertentu..

Saya berusaha menawarkan suatu konsep pengembangan lain, yang tidak bertumpu pada gerakan personal tetapi gerakan tim dengan melibatkan banyak orang dan bersama-sama membangun dunia batak, tidak lagi dengan konsep nirlaba yang mengharapkan sumbangan dana dari orang-orang kaya, tetapi sekaligus membangun kemampuan finansial. Bukan pula menumpuk keuntungan bagi sebuah perusahaan yang ujung-ujungnya hanya dinikmati pemilik perusahaan tsb, tetapi semua anggota yang aktif akan menerima keuntungan hasilnya.

Dengan menggunakan kecanggihan dunia internet/ facebook, kita pun bisa memanfaatkannya untuk menciptakan diskusi, rencana, dan menciptakan "ruang rapat" di Facebook yang sangat efisien, tanpa perlu biaya sewa gedung dan tanpa perlu pertemuan fisik, bahkan dapat melibatkan banyak orang pada kota yang berbeda-beda.

Kita bahkan bisa menjalankan kegiatan ini tanpa harus meninggalkan pekerjaan rutin kita masing-masing. Masing-masing tetap bekerja di daerah masing-masing, tetapi sambil jalan/ paralel kita berkarya di dunia batak, dan juga mendapatkan keuntungan keuangan tanpa ada istilah "pensiun" karena kita semua bisa membina aktivitas ini tanpa pernah berhenti selagi kita sehat. Tentunya, hak-hak kita semua dalam kegiatan ini dapat diturunkan kepada anak-anak dan saudara.

Kunci sukses kegiatan ini hanya "kommitmen" hati masing-masing untuk bekerjasama saling dukung dan saling percaya satu sama lainnya, walaupun kita hanya menggunakan alat-alat diskusi melalui Facebook.

Saya pernah berkata kepada kawan-kawan bahwa bagiku pertemuan fisik tidak ada bedanya dengan pertemuan di Facebook. Akun Facebookku mewakili diriku sendiri dan saya memegang janji dan kata-kataku walaupun saya sampaikan melalui akun Facebook.

Sesungguhnya, akun Facebook kita mewakili pribadi kita dan dapat dipercaya oleh kawan-kawan selagi kita memang memiliki pribadi yang konsisten dan bisa dipercaya.

Mari kita lakukan kegiatan ini dengan penuh gairah... dan kelak kawan-kawan tidak hanya mendapatkan keuntungan tetapi lebih daripada itu, kelak kawan-kawan telah berjasa besar bagi pengembangan dunia batak....




Manaek Sinaga: Tangerang, 13 April 2014

STUDI TINGKAT DASAR Bahasa BATAK TOBA POSESIF "NI"

PENANDA KEPEMILIKAN (POSESIF) NI
Oleh Manaek Sinaga

Mirip seperti kata penanda posesif “of” dalam bahasa Inggris, bahasa Batak Toba memiliki penanda posesif (kepemilikan) “ni” yang mengandung pengertian bagian dari sesuatu, atau diwakili dengan kata “milik/ dari / untuk”

door of the house
pintu ni jabu i
pintu rumah itu

Prinsip kunci:
Nomina-1 ni Nomina-2 = {nomina-1} milik / dari / untuk {nomina-2}

Contoh posesif:
Pintu ni jabu i = pintu dari rumah itu = pintu rumah itu
Hauma ni si Poltak = sawah milik si Poltak = sawah si Poltak
Dongan ni ibana = teman dari dia = teman dia = temannya
Pat ni meja i = kaki dari meja itu = kaki meja itu

Contoh posesif dalam kalimat:
Unang ulahon lomo ni roham = jangan lakukan kesenangan hatimu
Ho ma dongan ni ibana laho tu pesta i = kamulah teman dia/ nya pergi ke pesta itu

Catatan:
Nomina: kata benda
Pronomina: kata ganti benda
Preposisi: kata depan (kata yang berada di depan nomina/ pronomina dan berfungsi sebagai penghubung dengan kata lain)
Verba: kata kerja
Adjektiva: kata sifat

Latihan Posesif1
Buatlah susunan kata bahasa batak dengan memakai posesif “ni”:
1. uang dia atau uangnya
2. mobil dia atau mobilnya
3. letak gelas itu
4. ekor kucing itu
5. tempat mandi anak-anak
6. kehidupan dia atau kehidupannya
7. buku milik siapa atau buku siapa
8. kekayaan dia atau kekayaannya
9. gantungan baju
10. buah nenas

LATIHAN Posesif2
Buatlah kalimat bahasa batak berikut memakai posesif “ni”:
1. aku tidak tahu penyakit dia/ nya
2. terimalah kembalian uang itu

Latihan Posesif3:
1. rumah bapak
2. celana adikmu
3. langit-langit rumah itu
4. makanan kakakmu
5. piring anak-anak

Latihan Posesif4:
1. nasi siapa kah ini?
2. Sekolah adikmu kah itu?
3. Rambut dia kah itu?

Latihan posesif5:
Cari kata bataknya dan buat gabungan kata atau kalimat dengan menggunakan posesif “ni” pd kata Indonesia berikut:
Contoh:
pacar
hallet ni ise do i?

1.ladang
2.kakak
3.kaki
4.kedai
5.lagu
6.kelapa
7.nangka
8.pepaya
9.periuk
10.pisau
11. rokok
12. paman

Latihan posesif6:
Pilih kata dibawah ini dan buat susunan kata atau kalimat dengan memakai kata posesif “ni”:
Contoh:
Bulung
Bulung ni botik

1. Arta
2. Pege
3. Antajau
4. Joring
5. Abit
6. Podoman
7. Hoda
8. harotas
9. Tijur
10. Bohi
11. Miak
12. Labang

Latihan Posesif7:
Isi kata-kata sehingga menjadi sebuah kalimat:
1. Sahat ….. huta ni ……….
2. Pos …..roha ni ……………..
3. Songon bulung ni ………
4. Bona ni ………
5. Laho….... ni ……..

STUDI TINGKAT DASAR Bahasa BATAK TOBA

KATA TANYA ISE
Oleh Manaek Sinaga

(1) Kata Tanya “ise” (siapa, siapakah) digunakan untuk menanyakan orang, atau nama orang.

ise (do) ………. = siapa / siapakah …….

Fokus kombinasi “ise”dan “tu/ sian”: :
Kata Tanya “ise” dan preposisi “tu/ sian”:

tu/ sian ise …. = untuk/ dari siapa (kah) …..

Contoh:
Ise do na laho tu hauma i? = siapa yang pergi ke sawah itu?
Ise do goarmu? = siapakah namamu?
Ise do donganmu di si? = siapa temanmu di situ?

(2) Gabungan nomina (kata benda) dan kata tanya “ise”:

Formula:
Nomina + ni + ise = [arti nomina] siapa

Contoh:
Jabu ni ise ….. = rumah siapa …….
Motor ni ise …. = mobil siapa ……

Motor ni ise do on? = mobil siapa ini?
Gelleng ni ise do an? = anak siapa itu?

(3) Kombinasi Kata Tanya “ise” dengan kata lain:

ise ma… = siapalah …..
ise (do) na …… = siapa yang ……..
ise dope …. = siapa lagi …….
manang ise…. = seseorang / salah seorang …..
manang ise pe ….. = entah siapapun …. = siapapun ……
ise (do) ulaning …. = siapa gerangan …….
aha ni ise …. = kepunyaan siapa …….
hira-hira ise (do) …. = siapa kira-kira……

Contoh:
1) Ise ma donganmu laho tu si = siapalah temanmu pergi ke situ
2) manang ise pe donganmu laho tu si, unang olo ho = siapapun temanmu pergi ke situ, jangan mau kamu

Catatan:
Nomina: kata benda
Preposisi: kata depan (kata yang berada di depan nomina/ pronomina dan berfungsi sebagai penghubung dengan kata lain)
Pronomina: kata ganti benda

Latihan1:
Lengkapi dan susun dalam bahasa Batak Toba:
1. Siapa yang membuat kotor halaman ini?
2. Untuk siapa kamu beri buku itu?
3. Siapa yang makan di meja itu?
4. Siapa gerangan yang berdiri di depan rumah itu?
5. Siapa yang bisa ……………….?
6. Siapa lagi yang ingin ………..………….?
7. Siapa kira-kira yang bisa ………..………..?
8. Sepeda siapa yang……..…………..?

PANGANTUSION TU ANGKA HATA DIHABATAHON

• PODA hata ni natua-tua imasongon pangajarion manang panuturon tuangka nauli, Poda ima hata nabijaksana jala pangajaran nalambok tuangka naumposo. Poada hata naso boi sialuson manang dicounter alana godangando hata poda sian pardalanan ngolu ni angka nauntua.

• FALSAFAH ni natua-tua imasongon tudosan alai godangan doi hasil ni angka pengalaman natua-tua najolo naboi gabe poda tarlumobi tu angka naumposo.

• UMPASA ima songon pantun (Hata parjolo patorangkon hata parpudi) alai sasintongna hata pasu-pasu doi songon tangiang asa pasauton ni Amanta Debata, ai ganup namanghatahon Umpasa (pasu-pasu) ingkon tongtong do diakui dibagasan rohana na Debata do silehon pasu-pasu.

• UMPAMA ima hata tudosan hampir mirip tu Falsafah ni natua-tua.
Molo mandok Umpama unang hata (isi) ni Umpasa didok jala sebalikna molo mandok Umpasa unang ma hatani Umpama didok, asa taparrohahon ma i molo mandok Umpama manang Umpasa.

• SALIK songon sada namirip tu UMPAMA alai isina angka hata tudosan nahumurang, godang do hata sindiran manang perumpamaan dison alai ndang nagabe sitiruon. Jadi SALIK hata perumpamaan na menyindir diangka hahurangan.

• BURA Hataon disokma hata pinsang nalaho manguhumi angka sogoniroha, godanganma on pasahathon tu angka parbeguan. Hata Bura hampir mirip do tu UMPAMA alai isina berbeda, jadi dang pangajarion tu nauli hata ni Bura.

• PARUHUMAN ima hata pangajarion namarisi songon hata uhum, godanganmaon alani angka ulaon nasala. Hataon boi do gabe pangajarion laho mananda diri asa unang mangulahon nasala. Mirip do hataon tu UMPAMA alai isina marasing.

• ANDUNG Hata ni andung : Ia mula ni hata andung sian Tuan Sori Mangaraja do i. Alai ido mula ni dungdang, mula ni hata-hata, mula ni saem, parguri-guri si jonggi, parmual sitio-tio, parsagu-sagu nadua sada hundulan, parmombang napitu, nagaram di panggaraman nagurum di pangguruman, natangkas dihata-hata nasungkun di undang-undang. Raja urat ni ubi, raja tiang ni tano nasungsang parmonangan horbo paung ni portibi, natumombang tano Balige. Balige Raja, Balige marpindan-pindan, hamatean ni Niro. Mula ni andung I MINANGSIHON, ima nalaho ibana taripar lautan tu tano Batang Toru mangalului partondung laho manungkun Debata Mulajadi, ala logo ari hatihai, pitu taon lelengna di Toba nabalau.

Songon i muse di namamulung ibana nasa goar ni pulung-pulungan tu tombak, na gabe miak ni parsibasoan, suang i muse nalao ibana tu tano Mandailing, masi ate-ate ni bosi pusu-pusu ni bosi, nagabe surik ni sibaso nabolon i, ima piso solam debata dohot hujur siringis ima nataripar tu si Raja Oloan sian Sibagot Ni Pohan.Ia hata andung dipatupa dang holan dinamate, dibagas holsonirohape adong andung songon hata panolsolion. Hata andung biasana dipakke ma hata Batak Tulen(nahalus) jala songon namanjaha puisi ma diendehon hata Andung. Alai lobi sering ma tabge hataon ditingki adong namonding jala lambok ma begeon ai hera namarende do.

PODA
• Pantun hangoluan tois hamagoan.
• Seang do tarup ijuk soada langge panoloti, seang do sipaingot so adong na mangoloi.
• Unang marhandang na buruk, unang adong solotan sogot, unang marhata na juruk unang adong solsolan marsogot.
• Tinallik dulang tampak dohot aekna. Pinungka hata (ulaon) unang langlang di tagetna.
• Unang sinuan padang di ombur-ombur, unang sinuan hata nagabe humondur-hondur.
• Anduhur pidong jau sitangko jarum pidong muara, gogo sibahen na butong tua sibahen na mamora, roha unang soada.
• Aek dalan ni solu sian tur dalan ni hoda, gogo mambahen butong, tua sibahen mamora.
• Anduhur pidong toba siruba-ruba pidong harangan, halak na losok mangula jadian rapar mangan.
• Anduhur pidong toba siruba-ruba pidong harangan, halak na padot mangula ido na bosur mangan.
• Singke di ulaon sipasing di baboan, tigor hau tanggurung burju pinaboan-boan.

FALSAFAH
1. Dijolo raja sieahan, dipudi raja sipaimaon (Hormatan do natua-tua dohot angka raja).
2. Sada silompa gadong dua silompa ubi,
Sada pe namanghatahon Sudema dapotan Uli.
3. Pitu batu martindi sada do sitaon nadokdok (Unang maharaphu tu dongan).
4. Jujur do mula ni bada, bolus do mula ni dame (Unang sai jujur-jujuri salani dongan, alai bolushon ma).
5. Siboru buas siboru Bakkara, molo dung puas sae soada mara (Dame ma).
6. Sungkunon poda natua-tua, sungkunon gogo naumposo (Bertanggung-jawab).

UMPASA
1. Bintang ma narumiris tu ombun nasumorop,
Anak pe riris boru pe torop.
2. Tubu ma hariara diholang-holang ni huta, dakkanai tanggo pinarait-aithon,
Tubu ma di hamu anak na marsahala dohot boru namartua, sitongka panahit-nahiton.
3. Turtu ma ninna anduhur Tio ma ninna lote,
Hata nauli nadenggan naung dipasahat hamu
Sai unang ma muba unang mose.
4. Si titik ma si gompa, Golang golang pangarahutna,
Tung songon on pe sipanganon na tupa di jolonta on,
Sai godang ma pinasuna.
5. Jolo tinittip sanggar
Umbahen huru-huruan,
Jolo sinungkun marga
Asa binoto partuturan.
6. Napuran tano-tano
Rangging marsiranggongan,
Tung pe badanta padao-dao
Tondinta ma marsigomgoman.
7. Tubu ma halosi di dolok ni Pintu batu,
Hami do na mangulosi Debata ma na mamasu-masu
8. Sahat sahat di solu ma
Sai sahat ma tu bontean,
Nunga sahat hita mangolu
Sai sahat ma tupanggabean.

UMPAMA
o Hotang binebe-bebe, hotang nipulos-pulos
Unang hamu mandele ai godang do tudos-tudos.
o Dangka do dupang, Amak do rere
Ama do tulang, Anak do nang ibebere.
o Sinuan bulu sibahen nalas, Sinuan uhum sibahen nahoras.
o Manuk ni pealangge hotek-hotek laho marpira,
Nasirang marale-ale lobian namaten ina.
o Pago-pago taruge pauk-pauk hudali
Angka nasala pianuli, angka na denggan niulahi.

SALIK
1. Ndang taruba babi so mangallang halto.
2. Holi-holi sangkalia, tading nanioli dibahen nahinabia.
3. Jinama tus-tus tiniop pargolangan, tuk dohonon ni munsung dang tuk gamuon ni tangan.
4. Balik toho songon durung ni Pangururan, sianpudi pe toho asal haroro ni uang.
5. Sanggar rikrik angkup ni sanggar lahi, dongan marmihim jala donganna martahi-tahi.
6. Otik pe bau joring godang pe bau palia.
7. Tinompa ni pinggan paung, molo domu songon namaung-aung, ia dung sirang songon naginaung-gaung.
8. Madungdung bulung godang tu dangka ni bulu suraton, marunung namarroha molo adong uli buaton.
9. Partungkot mundi-mundi, parsoban hau halak, Parroha sibuni-buni pa ago-ago halak.
10. Ia arian martali-tali nabontar, ia borngin martali-tali narara. (ia dompak sarupa jolma ia tundal sarupa begu)

UMPAMA PINSANG-PINSANG
1. Siguris lapang ni begu.
2. Sipansur ni aek nilatong.
3. Sipultak pura-pura siusehon pargotaan.
4. Siallang indahan ni begu.
5. Siallang sian toru ni rere.
6. Dompak sarupa jolma tundal sarupa begu.
7. Binarbar simartolu langkop ni panutuan.
8. Situlluk namardai, sidilati panutuan.
9. Partiang latong, hau joring parira, partangkula nabara. (Panirisanna pe malala bagasna pe malala)
10. Sidegehon papan namungkal, sitangkup ihurni hoda pudi

BURA
1. Unggas jala andalu, bungkas jala mabalu.
2. Datu mangan saputna, raut mangan ompuna.
3. Antuk nabegu soro ulu balang.

UMPAMA APUL-APUL 1. Bagot namadung-dung tu pilo-pilo marajar, tading ma nalungun roma na jagar.
2. Porda marungrung mulakma tu songkirna, Horbo manurun mulakna tu barana, hot ma doal di sangkena, pinggan di rangkena.
3. Amani bogot bagit, amani bagot so balbalon, lungun pe nasai laonna i, tuhirasna tu joloan ni arion.
4. Sitorop ma bonana sitoropma nang rantingna, ia torop hahana toropma nang anggina.
5. Sitorop ma bonana sitoropma nang rantingna, torop ma natoropi tu toropma nasopiga.
6. Mangordang di juma tur, manabur di hauma saba, hea do mauli bulung nang pe anak sasada.
7. Malos ingkau rata riang-riang pinatapu-tapu, molo manumpak Debata di ginjang naung tungil olo jadi napu.
8. Naung pardambirbiran, gabe pardantaboan, jolma naung hagigian gabe jadi sihalomoan.
9. Loja siborok manjalahi guluan, sai mutu do rohani jolma manjalahi hangoluan.
10. Sai tiurma songon ari, sai rondangma songon bulan, sai dapot najinalahan tarida naniluluan.

PARUHUMAN
1. Dang tarbahen sasabi manaba hau, dang tarbahen tangke mangarambas.
2. Timbang ma daon ni natutu, gana daon ni torpa (daho).
3. Tiris ni hudon tu toru, tiris ni solu do tu ginjang.
4. Naolo manutung-nutung, naolo mangan sirabun, naolo manangko naolo mangan sirabun.
5. Disi pege mago disi manutu-nutu.
6. Disi banggik maneak disi asu martunggu.
7. Ndang bolas manaputi ia soadong bulung, dang bolas mangarahuti ia soadong tali.
8. Andalu sangkotan ni bonang. (manggarar ma natalu, siadapari gogo)
9. Sisoli-soli uhum, siadapari gogo.
10. Dongan sotarhilala, musu sohabiaran.

HATA NI ANDUNG .-
1. Simanjujung : Ulu
2. Sitarupon : Obuk
3. Sipareon Pinggol
4. Simalolong : Mata.
5. Silumandit : Igung.
6. Simangkudap : Pamangan.
7. Gugut : Ipon.
8. Simangido : Tangan.
9. Siubeon : Butuha.
10. Simanjojak : Pat.

PPHB (PUSAT PENGEMBANGAN HATA BATAK)

MAKSUD DAN TUJUAN PPHB 
 
MAKSUD
Mendirikan Organisasi atau Lembaga Kebudayaan Batak Toba yang berbadan hukum Indonesia sebagai wadah untuk Pendidikan dan Pengembangan bahasa, aksara dan budaya batak toba dan Standardisasi Bahasa Batak Toba yang diakui di tingkat nasional dan internasional.

✦ TUJUAN
  1. Menciptakan kegiatan untuk menarik minat masyarakat terhadap bahasa Batak Toba
  2. Melakukan pendidikan bahasa Batak Toba
  3. Memproduksi beragam media atau buku pengajaran bahasa Batak Toba
  4. Membuat standar baku tatabahasa Batak Toba
  5. Menciptakan hubungan dengan kelompok generasi muda dan berbagai kumpulan marga di Indonesia dan luar negeri
  6. Menciptakan hubungan dengan berbagai pusat riset budaya, organisasi budaya dan perpustakaan di Indonesia dan luar negeri
  7. Memperkenalkan budaya Batak Toba kepada generasi muda Batak Toba
  8. Mengembangkan kepribadian yang beretika masyarakat Batak Toba, meningkatkan jiwa sosial dan kerohanian Kristiani
✦ KEGIATAN PPHB adalah sebagai berikut :

A. KEGIATAN BIDANG BAHASA DAN BUDAYA
  1. Membuat beragam kamus bahasa batak toba
  2. Membuat beraneka buku bacaan berseri dalam Bahasa Batak Toba.
  3. Membuat buku cerita/bacaan dalam berbagai umur ( Anak-anak, Remaja, Dewasa, Orang Tua ) dalam Bahasa batak Toba.
  4. Membuat beragam buku standar baku tatabahasa batak toba
  5. Membuat kursus bahasa batak toba di internet dan kelas regular
  6. Membuat beragam kegiatan lomba dan seminar tentang bahasa batak toba
  7. Membuat blog dan situs informasi dunia batak toba
  8. Memproduksi baju, kaos, topi, tas, dompet , stiker dsb yang bertulisan Bahasa Batak Toba.
B. KEGIATAN BIDANG SOSIAL DAN KEROHANIAN
  1. Penggalangan dana bantuan korban bencana alam,
  2. Bantuan buku-buku Pelajaran (buku bekas yg masih bagus maupun yg baru) untuk disumbangkan ke Perpustakaan Sekolah-sekolah di Bona Pasogit.
  3. Bantuan Peralatan Belajar untuk anak-anak PAUD & TK ke Bona Pasogit.
  4. Pengadaan Buku Renungan Harian Firman Tuhan.
  5. Pembekalan dan renungan Firman Tuhan

C. Membuat KANTOR PUSAT DAN CABANG-CABANGNYA, agar ada tempat pertemuan komunitas dan relasi.


 Mari Bergabung Bapak/Ibu, Saudara/i

PPHB: BAGIAN HUMAS (PUBLIC RELATIONS):

Bagian Humas / Public Relations PPHB (Pusat Pengembangan Hata Batak) berperan menangani promosi PPHB keluar organisasi dalam beragam bentuk: profil, brosur, twitter, blog, situs, fanspage dll.

Semua alat-alat promosi media sosial PPHB di internet berada di bawah pengawasan Bagian Humas.
Bagian Humas juga membina hubungan dengan berbagai pihak/ organisasi/ kumpulan marga/ kumpulan naposo dsb agar tercipta kerjasama dengan PPHB dalam rangka kegiatan pendidikan bahasa, budaya, dan kegiatan sosial.

Bila pihak luar mengajukan pertanyaan ttg organisasi PPHB, baik visi, misi, asas maupun hal-hal lainnya menyangkut organisasi, Bagian Humas akan memberikan jawaban/ penjelasan.
Bagian Humas juga melayani permintaan tentang Profil organisasi PPHB dari berbagai pihak.
Bagian Humas merancang dan menginformasikan berbagai berita kegiatan PPHB untuk disampaikan ke publik, baik di forum, blog, maupun media sosial lainnya agar masyarakat mengetahui perkembangan PPHB.

Anda dapat ikut berpartisipasi dalam Bidang Humas ini, ikut partisipasi di dalam kepengurusan PPHB.  Bekerja mengembangkan bahasa & budaya Batak Toba 

Puisi bahasa Batak - Poda ni Inang dohot Amang i

Di son ahu nuaeng inang amang alani gogom.
Gabe pardalanan nahuparsitta songon na ni halomohonmu.

Dipaborhat ho ahu inang amang mardongan poda.
Diangka nauli mangerbang tu dongan jolma.
Posma roham inang sai hutiop tontong di roha.

Asa gabe manat ahu mardalan.
Unang sisurang dihangoluan.
Asa nian ahu manaili tu halaosan
Gabe rimangan diahu lao tu joloan.
Dilehon ho i inang amang dohot holong naso martudosan.
Asa ture nian ahu anakmu di parjalangan.

Podami inang amang ture dang hea sala.
Gabe sipanggohi diarsak ni roha.
Jala sitiopon di turi ni ngolu saleleng marhosa.
Asa lamture anakmon ditingki marsikkola.
Uhut mardongani podami lamtuhotna

Podami inang amang songon tungkot dilandit.
Magurupi anakmon diparjalangan manaon sude nahancit.

Podami inang amang songon palito dina holom.
Patiur sude langka songon na ni halomohonmu.

Podami inang amang gabe hariburon molo hohom.
Mangariburi anakmon, asa sonang na sai mangomgom.

Mauliate inang amang di sude podami.
Nang songoni disude holongmi.
Tangianghon tontong anakmon asa dapot na ta parsitta i

KETIKA BAHASA BATAK TIDAK DIPAHAMI


Ada yang berpendapat bahwa belajar bahasa batak atau menggunakan bahasa batak tidak begitu penting karena perkembangan jaman tidak memerlukan bahasa batak sebab tidak dapat digunakan baik dalam pendidikan , pekerjaan ataupun lingkungan sosial yang heterogen.

Pendapat ini tentu akan mengakibatkan pro dan kontra. Bagi mereka yang di pihak kontra akan merasa terusik eksisitensinya sebagai orang batak, dan menganggap pendapat ini menjadi suatu pendapat yang akan mengakibatkan krisis kebudayaan. Dan bagi mereka yang pro, pendapat ini akan memperkuat rasa tanggung jawab atas keberlangsungan sebuah kebudayaan semakin kecil .Dan cukuplah marga di belakang nama sebagai embel-embel sebagai orang Batak. Ini akan dimungkinkan karena tanpa mengerti bahasa batak, bagaimana mungkin seseorang itu menjadi pelaku di tata pelaksanaan adat-istiadat orang Batak tanpa mengerti dan tidak bisa berbahasa batak ? 

Satu-satunya suku di Indonesia ini, yang mengatakan BANGSO BATAK , bukan suku Batak , sehingga ini bisa diartikan betapa orang Batak sangat menjungjung tinggi integritasnya di tengah suku-suku di negri ini. Lalu pertanyaannya adalah Apa arti dari : BAHASA MENUNJUKKAN BANGSA..??? Apakah ini hanya slogan belaka ? Ini perlu dijawab oleh yang pro terhadap pemikiran bahwa bahasa batak tidak penting diketahui dan digunakan. Pernyataan Bahasa menunjukkan bangsa itu sangat jelas, karena dengan mendengar seseorang yang menggunakan suatu bahasa, maka orang lain bisa tahu dia orang mana.
Ini sebuah illustrasi. Suatu ketika , ada seorang Batak berbicara dengan istri adeknya demikian : "Kapan kalian datang, dek ?" dan istri adiknya menjawab : "Barusan , bang ." Orang Batak yang mengerti adat dan norma akann merasa aneh,janggal dan tak pantas yang dapat membuat orang lain tertawa , Dan bagi yang berani akan menegurnya . Karena seharusnya dia berkata : "Kapan datang, inang ?" = Nandigan do ro ninna hamu inang ? dan dijawab anggi boru/ istri adik : " Barusan , amang." = Idope ninna hamu, amang .Ini masih contoh kecil saja. 

Dari ilustrasi super singkat di atas , maka bisa dikatakan, Impossible atau tidak mungkin seorang Batak dikatakan tahu atau mengerti adat Batak, kalau tidak tau menggunakan adat Batak. Bagaimana nantinya jika orang yang tinggal di kota menggunakan bahasa lain di pelaksanaan adat Batak ? Dan apakah hanya orang yang terlahir di bonapasogit yang harus mewarisi adat, pelaksanaan adat atau pelaku dari pada kebudayaan Batak ??? Ini pertanyaan bagi yang Pro.

Jadi hanya dengan bisa mengerti dan dapat menggunakan bahasa Batak, maka kebudayaan itu bisa hidup , dengan catatan , pengaruh luar pasti ada dan mungkin sedikit akan mengakibatkan perubahan tapi yang prinsipal /mendasar seharusnya tetap hidup. Jangan-jangan nantinya negri jiran mengklaim bahasa Batak juga asli kebudayaan mereka , karena disana orang Batak masih berbahasa batak. Apa kata dunia...????


Tiodora Sinaga, 16 April 2014

Pengembangan Bahasa Batak Toba

Politik Pengembangan Bahasa Batak Toba

Pada awal kegiatan kampanyenya, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mempopulerkan slogan “Change”/ Perubahan.

Itu bukan slogan asal-asalan, tetapi telah mempertimbangkan situasi Amerika yang perlu perubahan.

Ungkapan “Yang tetap adalah perubahan” merupakan konsep yang sangat kuat dalam pengembangan beragam hal. Dan, sesungguhnya ini juga berlaku bagi suatu bahasa, dalam hal ini kita bicara tentang bahasa Batak Toba.

Perbincangan ini akan berujung pada suatu pilihan: apakah masyarakat batak toba menginginkan bahasa batak toba kelak berkembang dan digunakan dengan penuh gairah oleh kaum mudanya atau bahasa Batak Toba kelak menjadi bahasa yang “mati” tidak mampu lagi bertahan mengikuti perkembangan zaman?

Bukan hanya manusia, binatang dan tumbuhan yang berubah (change) dan berkembang, tetapi juga bahasa. Bahasa yang digunakan dengan aktif akan mengalami perubahan, baik dalam interaksinya dengan alam, manusia maupun bahasa-bahasa lainnya.

Pada setiap zaman, bahasa berkembang dan berubah ketika mengalami persentuhan, percampuran dan integrasi dengan komponen-komponen bahasa lainnya, misalnya penyerapan kata dari bahasa lain dsb.

Minat orang batak masa kini untuk mengembangkan dan mempopulerkan bahasa batak toba perlu melihat dua masa, yaitu masa lalu dan masa depan.
Sebelum melihat masa lalu, sangat penting bagi kita melihat dahulu masa yang akan datang. Apakah yang kita harapkan terjadi di masa yang akan datang? Tentu saja, kita berharap bahwa bahasa Batak Toba menjadi bahasa yang kuat berdiri dan tidak rapuh oleh perubahan zaman.

Mari kita melihat ke masa lalu. Penguasaan Surat Batak oleh para datu di masa lalu menjadikan Surat Batak tersendat perkembangannya karena tidak digunakan dengan terbuka oleh masyarakat umum. Perubahan Surat Batak sampai pada terbentuknya beragam varian yang terbagi dalam varian suku Toba, Angkola/ Mandailing, Simalungun, Pakpak/ Dairi dan Karo.

Mari kita ambil satu contoh bahwa pada Surat Batak Toba tidak terdapat huruf “ca”, namun huruf “ca” terdapat pada varian suku Angkola/ Mandailing, Pakpak/ Dairi dan Karo.

Dalam hal konsep pengembangan bahasa Batak Toba, mengapa kita tidak memperkuat struktur komponen bahasa Batak Toba dengan mengadopsi penggunaan huruf “ca” di dalam bahasa Batak Toba?

Mari kita lihat salah satu contoh perkembangan dalam bahasa Batak Toba yang sudah terjadi.

Pada awalnya, Surat Batak Toba tidak mengenal huruf “ka”, hanya ada huruf “ha”.

Namun, pada tahun 1988, berbagai tokoh masyarakat Batak dari berbagai suku menyokong pemerintah Indonesia/ Pemda Sumut dalam usaha pelestarian bahasa daerah dan melahirkan “Surat Pustaha” yang menyatukan beragam varian Surat Batak. Di dalam publikasi Surat Pustaha itu telah ada huruf “ka”. Di masa itu Pemerintah Indonesia sangat peduli dalam pengembangan bahasa-bahasa daerah. Kondisi pemerintah saat ini sudah sangat jauh berbeda. Kalau orang Batak Toba tidak peduli dengan pengembangan bahasa Batak Toba, akan semakin kecil progres perkembangan bahasa tersebut.

Studi terakhir yang dilakukan oleh Uli Kozok pada tahun 1990 memasukkan huruf “ka” dan "ha" (berbentuk sama) dalam daftar huruf Surat Batak Toba.

Bagaimana agar Surat Batak Toba dapat menuliskan juga bahasa Indonesia? Bagaimana agar kaum muda batak merasakan bahasa Batak Toba sangat trendi dan fleksibel dalam mengikuti perubahan zaman?

Untuk dapat menjawab pertanyaan itu, mari kita melihat ke masa depan, masa depan bahasa Batak Toba, jangan hanya melihat ke masa lalu.

Bahasa Batak Toba adalah bahasa yang hidup dan membutuhkan perkembangan dan perubahan/ change agar dapat bertahan terhadap perubahan zaman.


Manaek Sinaga: Jakarta, 10 April 2014


ELEK dan ANJU

Kata "elek" dan "anju" merupakan bagian dari sikap dan tutur kata santun dalam budaya Batak.

Elek = bujuk, mohon; 
mangelek = membujuk (dalam arti positif) agar pihak yang dimohonkan sudi kiranya, atau memaklumi adanya, atau meminta dengan merendah hati untuk mendapat pengertian dari pihak yang dipintai.

Seperti ibarat (umpama)  "di toru do tangan ni na mangido" (dibawah posisi tangan yang meminta) artinya jika meminta sesuatu dengan sikap rendah hati dan membujuk dengan kata-kata santun, bukan memaksa.

Anju = kelapangan hati, keikhlasan hati yang pengertian; 
manganju = memberikan kelapangan hati, bersikap sabar penuh pengertian, memberi kemaafan. 
Masianju-anjuan = saling sabar, pengertian dan toleran, penuh kemaafan.

Jika dikatakan "sai anju ma ahu" artinya kira-kira "senantiasa bersikap mengerti dan sabar terhadap diriku"

Petuah dari leluhur Batak, apabila seseorang menyadari kesalahan yang dibuatnya, ia  sebaiknya berusaha "mangelek" agar pihak yang dirugikan reda amarahnya, atau tidak mendendam hati. Seseorang tersebut harus meminta supaya pihak yang mungkin tersinggung atau dirugikan dapat secara ikhlas "marpanganju" (memaafkan atau maklum).

Seorang anak muda atau yang lebih muda meminta pengertian kepada tetua atau kerabat yang lebih tua, maka dengan sikap rendah hati yang tulus menyampaikan umpasa:

               "Ramba na poso na so tubuan lata,
               Halak na poso dope hami/ahu na so umboto hata."

 
Terjemahannya : bagai semak hijau yang belum bertunas, kami/saya masih muda sehingga masih belum fasih bertutur kata. 

Umpasa tersebut juga sering disampaikan yang lebih muda menurut tutur saat mangampu (menerima sambutan dari kata-kata nasihat dan kata-kata bijak orang tua dan kaum kerabat) dengan maksud agar kiranya senantiasa diberi nasihat dan pengarahan untuk semakin lebih bijaksana dalam bersikap dan berperilaku dalam lingkungan keluarga dan di dalam mengikuti adat istiadat.